BSM SYURDIK - Di balik pegunungan yang hijau subur, terletak sebuah desa kecil yang diberkati dengan keindahan alam dan kehangatan masyarakatnya. Desa Boatue, di Kabupaten Nagekeo, menjadi saksi bisu dari kisah cinta Hen dan Ovin, dua hati yang bersatu dalam ikatan suci pernikahan.
Pernikahan mereka bukanlah sekadar peristiwa biasa, melainkan sebuah pesta yang memancarkan kebahagiaan sejati. Di hari bahagia itu, Stasi St. Paulus Fataleke, kelompok warga yang peduli dengan kehidupan spiritual dan sosial di desa, menyumbangkan keceriaan mereka untuk meramaikan pesta pernikahan ini.
Mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh dedikasi dan semangat, mulai dari dekorasi bunga-bunga warna-warni hingga persembahan tarian tradisional yang memukau. Suasana desa Boatue menjadi semakin meriah dengan alunan musik yang menggema dari tenda resepsi.
Pesta Pernikahan Hen dan Ovin
Warga desa, dari yang muda hingga yang tua, berbaur menjadi satu, menari dan bernyanyi bersama sebagai bentuk penghormatan dan dukungan untuk Hen dan Ovin. Di tengah gemuruh tawa dan sorak sorai, terlihat kebahagiaan memancar dari wajah setiap orang.
Tak hanya kesenangan dari masyarakat desa, pesta pernikahan ini juga dihadiri oleh tamu istimewa dari jauh. Rekan-rekan kerja Om Fidelis, bapak dari Ovin datang langsung dari Biara Santu Mikhael Syuradikara, Kota Ende. Mereka tidak sendirian. Kedatangan mereka juga ditemani pimpinan Biara, Br. Eduardus Reba, SVD.
Kehadiran Bapak Gariel Lena Liti, Marianus Toli, Rafael Leba, Bernadus Tue, Ancis Ama, Emon Sare, Ibu Yanti Djami, Yasin Soja, Lelik, Tilde dan kawan-kawan lainnya memberikan sentuhan spiritual yang mendalam.
Mereka juga memberikan restu dan doa untuk kebahagiaan Hen dan Ovin dalam pertemuan penuh hangat ini. Momen ini menjadi bukti bahwa pernikahan bukan hanya sekadar ikatan manusia, tetapi juga ikatan rohaniah yang melibatkan berbagai elemen kehidupan.
Pesta pernikahan di Desa Boatue ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Dalam kebersamaan ini, tercipta persatuan dan kehangatan yang menjadi modal berharga untuk menjalani kehidupan di desa yang damai dan penuh kasih.
Di bawah guyuran hujan, pesta pernikahan Hen dan Ovin terus melaju dalam kehangatan dan harapan. Masyarakat desa Boatue menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya ditemukan dalam gemerlap pesta, melainkan dalam kebersamaan, cinta, dan dukungan antarwarga.
Pernikahan ini bukan hanya merayakan cinta dua insan, tetapi juga merayakan keindahan kehidupan di sebuah desa yang sarat akan kebaikan dan kehangatan batin.